Mengapa Korupsi Terbesar di Dunia Sering Terjadi di Negara Berkembang Seperti Indonesia?
Korupsi merupakan masalah yang telah lama menghantui negara-negara berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mengapa korupsi terbesar di keluaran sgp dunia sering terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia? Apa yang membuat negara-negara ini rentan terhadap praktek korupsi yang merugikan masyarakat dan perekonomian?
Menurut data dari Transparency International, Indonesia menduduki peringkat ke-102 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi pada tahun 2020. Korupsi di Indonesia terus menjadi sorotan publik karena dampaknya yang merugikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu faktor yang menyebabkan korupsi sering terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah rendahnya pengawasan dan penegakan hukum. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo, “Korupsi terbesar di dunia sering terjadi di negara-negara berkembang karena lemahnya sistem pengawasan dan penegakan hukum yang memungkinkan para pelaku korupsi untuk bertindak dengan bebas.”
Selain itu, faktor lain yang turut mempengaruhi tingginya tingkat korupsi di negara-negara berkembang adalah tingkat kemiskinan yang tinggi dan ketimpangan ekonomi yang merajalela. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia, “Negara-negara yang mengalami kemiskinan dan ketimpangan ekonomi yang tinggi cenderung rentan terhadap praktek korupsi karena masyarakat rentan terhadap penyalahgunaan kekuasaan dan dana publik oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.”
Selain itu, budaya dan norma sosial yang menerima korupsi juga menjadi faktor yang memperkuat praktek korupsi di negara-negara berkembang. Menurut pakar sosiologi Universitas Indonesia, Dr. Arief Budiman, “Budaya yang menerima korupsi dan norma sosial yang memandang korupsi sebagai sesuatu yang wajar turut memperkuat praktek korupsi di negara-negara berkembang.”
Untuk mengatasi masalah korupsi yang terus merajalela di negara-negara berkembang seperti Indonesia, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum, serta mengubah budaya dan norma sosial yang menerima korupsi. Hanya dengan upaya bersama, korupsi terbesar di dunia dapat dicegah dan dihilangkan dari negara-negara berkembang.