Korupsi merupakan masalah yang sudah lama menjadi momok menakutkan bagi negara kita, Indonesia. Banyak pihak telah melakukan analisis mengapa korupsi bisa terjadi di Indonesia. Menurut KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), korupsi terjadi karena adanya kesempatan, tekanan, dan rasionalisasi. Faktor-faktor inilah yang membuat pejabat atau oknum yang memiliki kekuasaan memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab korupsi di Indonesia adalah rendahnya transparansi dalam pemerintahan. Pemerintah seringkali tidak memberikan akses informasi yang cukup kepada masyarakat, sehingga tindakan korupsi bisa dengan mudah dilakukan tanpa ketahuan. Menurut Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis, “Tanpa adanya transparansi, maka praktik korupsi akan semakin sulit untuk diawasi dan dicegah.”
Selain itu, budaya nepotisme dan kolusi juga turut berperan dalam memperkuat akar korupsi di Indonesia. Banyak pejabat yang lebih memilih untuk memberikan keuntungan kepada keluarga atau rekan bisnisnya daripada berpihak kepada kepentingan publik. Hal ini menjadi cerminan dari rendahnya integritas dan moralitas dalam birokrasi Indonesia.
Tak hanya itu, lemahnya penegakan hukum dan rendahnya hukuman bagi pelaku korupsi juga menjadi alasan mengapa korupsi masih marak di Indonesia. Sudah banyak kasus korupsi yang terungkap, namun hukuman yang diterima seringkali tidak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan. Menurut Pengamat Politik, Rocky Gerung, “Tanpa adanya hukuman yang tegas bagi pelaku korupsi, maka praktik korupsi akan terus berlanjut dan merusak tatanan negara.”
Diperlukan kesadaran bersama dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi korupsi. Kita sebagai warga negara juga memiliki peran penting dalam memberantas korupsi dengan tidak memberikan suap dan melaporkan praktik korupsi yang terjadi. Hanya dengan kesadaran dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat, korupsi bisa benar-benar dihilangkan dari Indonesia. Semoga analisis mengapa korupsi bisa terjadi di Indonesia ini bisa menjadi pemantik untuk perubahan yang lebih baik ke depannya.